Senin, 17 Mei 2010

PROPOSAL SKRIPSI "PENGARUH PEMBERIAN TUGAS JURNAL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII SMP NEGERI 2 WAWO

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS JURNAL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII SMP NEGERI 2 WAWO
TAHUN AJARAN 2009-2010

A. Latar Belakang Masalah
Dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, guru memerlukan wawasan yang mantap dan utuh tentang kegiatan belajar mengajar. Seorang guru harus mengetahui dan memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi serta langkah-langkah apa yang diperlukan sehingga tugas-tugas keguruannya bisa dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Salah satu wawasan yang perlu dimiliki guru adalah startegi belajar mengajar yaitu garis besar haluan bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah digariskan, dengan kata lain strategi bisa juga diartikan sebagi pola-pola umum kegiatan guru dan murid di dalam perwujudan proses belajar mengajar. Dengan strategi tersebut, guru mempunyai pedoman yang berkenaan dengan berbagai alternatif pilihan yang mungkin dapat atau ditempuh supaya kegiatan belajar mengajar itu berlangsung secara teratur, sistimatis, terarah, lancar dan efektif.
Dengan mengetahui strategi tersebut, diharapkan akan mempermudah para guru dalam melaksanakan tugasnya. Suatu program yang dilaksanakan tanpa pedoman dan arah yang jelas, dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang pada gilirannya dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang diinginkan.
Dengan mengenal berbagai strategi belajar mengajar, guru akan memperoleh gambaran tentang proses dan kegiatan belajar mengajar pada umumnya, kemungkinan masalah yang akan ditemui dan cara mengatasinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat dilangsungkan dengan baik, sistematis, terarah, dan berhasil.
Di dalam proses belajar mengajar ada tiga cara belajar yaitu cara klasikal berarti setiap anak mempelajari hal yang sama dalam waktu dan cara yang sama, cara kelompok maksudnya beberapa siswa dihimpun dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok diberi masalah atau tugas oleh guru untuk dipecahkan bersama kelompoknya dan biasanya masalah berbeda-beda, sedangkan cara mandiri maksudnya setiap siswa di kelas diberikan tugas yang bersifat perorangan.
Dengan demikian salah satu iklim mengajar yang harus dikembangkan dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang baik selain pengelaolaan kelas, penerapan metode yang bervariasi , guru harus memberikan tugas yang bervariasi kepada siswanya. Salah satu tugas tersebut adalah memberikan tugas jurnal belajar, karena dengan adanya jurnal belajar segala macam bentuk aktifitas dalam belajar akan tercatat dan tersusu, dengan rapi didalam jurnal tersebut .
Berdasarkan uraian di atas dalam pelaksanaannya pemberian tugas jurnal ini, apabila dilakukan secara efektif oleh guru dalam proses pembelajaran menurut hemat peneliti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “pengaruh pemberian tugas jurnal terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 2 Wawo tahun ajaran 2009-2010”.

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian tugas jurnal terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 2 Wawo tahun ajaran 2009-2010.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menjelaskan pengaruh pemberian tugas jurnal terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 2 Wawo tahun ajaran 2009-2010.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
a. Sebagai masukan kepada kepala sekolah untuk bahan pengembangan program pembelajaran pada tahap berikutnya.
b. Hasil penelitian ini dapat memberi informasi ilmiah kepada instansi yang berwenang tentang pengaruh pemberian tugas kelompok dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Guru
a. Sebagai masukan bagi guru dalam pembelajaran bahwa metode pemberian tugas kelompok sangat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Hasil penelitian ini dapat membantu tugas guru kelas di sekolah untuk mengidentifikasikan lebih lanjut tentang cara-cara belajar siswa dalam pemanfaatan metode pemberian tugas dalam belajar.
3. Bagi Siswa
a. Melalui penelitian ini diharapkan akan terungkap sisi positif dalam pemberian tugas jurnal terhadap siswa sehingga dapat dimaksimalkan bagaimana upaya peningkatan prestasi belajar siswa.
b. Melalui penelitian ini diharapkan akan memberikan motivasi kepada siswa dalam meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran
4. Bagi Peneliti
a. Akan meningkatkan pengetahuan peneliti sendiri akan manfaat metode pemberian tugas jurnal dalam kegiatan pembelajaran.
b. Memberikan bukti secara ilmiah akan pentingnya pemberian tugas jurnal dalam peningkatan prestasi belajar siswa.
c. Sebagai referensi bagi peneliti setelah menjadi tenaga pendidik/guru.

E. Devinisi Operasional Variabel
Setelah variabel itu di identifikasikan, untuk lebih jelasnya mengenai variabel dalam penelitian ini. Maka perlu di buatkan definisi operasional variabel, sebagai berikut:
1. Pengaru adalah suatu daya yang ditimbulkan setelah diberikan jurnal belajar.
2. Pemberian tugas adalah usaha yang dilakukan agar terkadi perubahan belajar pada diri siswa setelah diberikan jurnal belajar.
3. Jurnal belajar adalah catatan tentang segala bentuk pengalaman dan jenis kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran
4. Prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam suatu pekerjaan atau perbuatan nantinya dipakai dalam menentukan kriteria kenaikan kelas atau kelulusan.

F. Hipotesis
Dalam buku-buku pustaka khususnya yang berbicara mengenai metode penelitian, banyak ahli telah mencoba merumuskan pengertian hipotesis itu sendiri, diantaranya mengartikan hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris .
Ahli yang lain mengatakan hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya .
Dengan kedua pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang kebenarannya perlu dibuktikan dengan melakukan penelitian.
Kegunaan hipotesis itu sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep secara langsung dapat diuji dalam penelitian.
3. Memberi arah pada penelitian.
4. Memberi kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian .
Berdasarkan orientasi teori di atas maka dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis kerja ”ada pengaruh pemberian tugas jurnal terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 2 Wawo tahun ajaran 2009-2010”

G. Tinjauan Pustaka
1. Jurnal Belajar
1.1. Pengertian Jurnal Belajar
Salah satu pilar pendidikan modern sekarang ini adalah terampilnya guru menciptakan berbagai macam strategi belajar mengajar, misalnya dalam hal pengelolaan kelas, penerapan metode, cara belajar siswa, dan sebagainya yang semuanya itu akan memberikan dampak positif terhadap anak didiknya. Konteks tersebut dipilih untuk membantu siswamengembangkan pemahaman siswa terhadap berbagai bentuk pengelaman yang dialaminya ketikan barada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Dengan melihat pernyataan di atas, maka usaha yang dilakukan guru untuk membantu siswa dalam belajar serta meningkatkan prestasinya, salah satunya yaitu mencoba memberikan tugas untuk membuat jurnal belajar dimana jurnal belajar tersebut akan membuat segala macam aktivitas yang dilakukan siswa akan teratur dan terarah. Karena di dalam buku catatan itu akan merangkum bentuk pengalaman yang dialami oleh siwaitu sendiri.
Menurut kamus besar bahas indonesia jurnal adalah catatan harian, dan dalam kamus lain jurnal adalah buku harian. Sdangkan belajar adalah “suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, ia menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemehaman keterampilan dan nilai, sikap perubahan itu relatif konsten dan berbekas .
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpuklan bahwa jurnal belajar adalah merupakan catatan tentang segala bentuk pengalaman danjenis kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran.

1.2 Bentuk Jurnal belajar
Bentuk format jurnal belajar yang diberikan oleh guru untuk siswa adalah seperti dalam tabel dibawah ini :
Tabel I:
Jurnal Belajar

Hari Tanggal Jam Kelas Pokok Bahasan Perte
muan Metode Materi Pengalaman Siswa




Keterangan format tabel tersebut di atas:
1. Hari: pada kolom ini akan di isipada hari apa saja materi pokok bahasan ini disampaikan .
2. Tanggal: pada kolom ini akan diisi pada tanggal berapa saja materi pokok bahasan ini disampaikan.
3. jam: pada kolom ini akan diisi pada jam berapa saja materi pokok bahasan ini disampaikan.
4. Kelas: pada kolom ini akan diisi pada kelas mana tugas jurnal belajar diberikan.
5. Pokok bahasan: pada kolom ini akan diisi dengan pokok bahasan yang diberi tugas jurnal.
6. Pertemuan: pada kolom ini akan diisi berapa saja materi pokok ini disampaikan.
7. Metode: pada kolom ini akan diisi dengan rangkaian metode yang digunakan oleh guru dalam menyampikan materi yang disampaikan oleh guru.
8. Materi: pada kolom ini akan diisi dengan materi apa saja yang dibahas dalam pokok bahasan yang dimaksud.
9. Pengalaman siswa: pada kolom ini akan diisi dengan pernyataan siswamulai dari perasaannya menerima materi pelajaran, penggunaan metode yang disampaikan oleh gurunya serta cara siswa mendapatkan informasi tentang materi pelajaran baik di dapat di sekolah mapipin dari sumber-sumber informasi lainnya .
Setelah guru selesai menyampikan materi pelajaran, buku jurnal ini akan dikumpulkan untuk dikoreksi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dari buku jurnal tersebut maka guru dapat menilai tingkat prestasi yang dimiliki oleh para siswa serta keseriusannya dalam menerima materi pelajaran.
1.3 Manfaat Jurnal Belajar
Setiap siswa tentu mempunyai keinginan agar semua materi pelakajaran yang diperolehnya di sekolah bisa disimpan dengan rapi dan baik, sehingga kelas ilmu yang didapatnya bisa dimanfaatkan. Dengan adanya jurnal belajar semua materi yang terangkum bisa disimpan dengan baik.
Adapun manfaat dari jurnal belajar adalah:
1. Sebagai pedoman dan penuntun siswa dalam belajar akan lebih teratur dan sistematis.
2. Sebagai pendorong dalam belajar, buku jurnal ini akan terus mendorong siswa untuk belajar, oleh sebab itu kegiatan belajar berarti berusaha menyelesaikan tugas belajar itu tepat pada waktunya. Dorongan atau motivasi besar maknanya bagi proses belajar seseorang. Tanpa pendorong kekuatan belajar itu akan lemah bahkan sama sekali tidak dilakukan.
3. Buku jurnal yang baik, akan membantu siswa untuk mengonmtrol, menilai, memeriksa sampai dimana tujuan belajar siswa rapi. Dengan demikian dapat dilihat dari segi kekurangan dan kelemahan diri sendiri . Buku jurnal itu akan menimbulkan usaha-usaha memperbaiki diri sendiri .

2. Hasil Belajar Siswa
2.1 Pengertian Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dinyatakan dengan nilai (angka), maka berarti besar kecilnya nilai yang diperoleh akan menunjukkan besar kecilnya atau tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh setiap murid. Apabila murid mendapat nilai yang tinggi, ini berarti prestasi yang didapat oleh murid itu juga tinggi. Hal ini juga menunjukkan adanya perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar. Sebaliknya apabila seorang murid mendapat nilai rendah, maka ini menunjukkan bahwa prestasinya rendah. Setiap murid mempunyai prestasi yang berbeda-beda pula sesuai dengan kemampuan masing-masing. Perubahan terlihat pada besar kecilnya prestasi belajar yang dicapai oleh murid tersebut. Biasanya prestasi murid diwujudkan dalam bentuk angka.
Menurut Adinegoro, 1975 bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan atau kecerdasan seseorang dalam mensukseskan suatu tujuan belajar sehingga tujuan itu jelas dan menentukan .
Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Hasil Belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok sebagai hasil dari kegiatan belajar .
Mengacu dari kedua uraian pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu laporan dan bukti akhir dari suatu usaha anak yang telah memenuhi syarat terhadap masalah yang dipelajarinya baik itu dengan melihat atau diamati. Dengan demikian yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam hal belajar yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku serta perubahan keterampilan.









2.2 Manfaat Hasil Belajar Siswa
Secara teoritis, hasil belajar dalam lembaga pendidikan mempunyai arti yang strategis jika ditinjau dari segi kegunaan. Ataupun manfaatnya, antara lain sebagaimana tertera di bawah ini :
1. Hasil belajar siswa dapat meramalkan dan memproyeksi perkembangan kemajuan siswa secara individual maupun secara kelompok.
2. Sebagai bahan laporan bagi kemajuan siswa yang bersangkutan, kepada orang lain (orang tuanya) tentang kemampuannya, disamping sebgai keterangan mengenai diri siswa itu selama mengikuti pendidikan pada suatu lembga pendidikan tertentu.
3. Sebagai bahan informasi tentang keberhasilan studi seseorang bagi suatu sekolah dimana ia bekedudukan sebagai siswa baru pada jenjang atau tingkat pendidikan tertentu.
4. Hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan status siswa dalam berbagai mata pelajaran.
5. Hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan tentang metode dan bahan yang diberikan oleh guru dalam pelaksanaan supervisi .
Degan konsep teori tentang kegunaan dan manfaat prestasi belajar siswa seperti yang tertulis di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar itu memiliki beberapa kegunaan atau manfaat oleh karena itu prestasi belajar merupkan sebuah petunjuk yang dapt dijadikan parameter (Ukuran) tentang keberhasilan siswa.
3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor endogen yaitu faktor fisik dan faktor psikis.
Faktor fisik meliputi : (a) kesehatan tubuh, agar siswa belajar dengan baik, maka mereka harus senantiasa menjaga kesehatan tubuhnya, berbagai gangguan seperti flu, sakit perut, pusing-pusing dan kelelahan dapat menurunkan konsentrasi yang pada akhirnya menghambat pencapaian hasil belajar, (b) kesehatan indra, indra merupakan alat komunikasi antara dunia internal dengan obyek yang dipelajari, seandainya alat indra terganggu, maka dapat mempengaruhi daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan guru, (c) makanan bergizi dalam tubuh merupakan sumber tenaga untuk melakukan segala aktivitas termasuk didalamnya aktivitas belajar, kekurangan gizi dapat menyebabkan tenaga yang dihimpun berkurang dan hal ini akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Faktor psikis meliputi: (a) Intelegensi, intelegensi diartikan sebagai kecakapan untuk memenuhi situasi-situasi baru atau belajar melakukan dengan tanggapan-tanggapan penyesuaian diri yang baru. Semakin tinggi intelegensi siswa, maka semakin mudah menerima mata pelajaran yang disampaikan guru, sehingga akhirnya dapat diketahui bahwa siswa semakin mengetahui materi yang disampaikan oleh guru, maka semakin tinggi prestasi belajarnya, (b) Bakat, bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkan dengan latihan khusus mencapai suatu kecakapan, kondisi yang dimaksud adalah kondisi fisik yang menyangkut sejumlah kemampuan yang sudah terbentuk dalam arti siap pakai. Jadi seorang siswa yang belajar sesuai dengan bakatnya cenderung mencapai hasil belajar yang lebih baik, (c) Motivasi, motivasi dapat diartikan sebagai kondisi psikologis yang mendorong seseorang untk melakukan aktifitas guna mencapai tujuan. Dalam diri siswa, motivasi timbul karena adanya keseimbangan individu terganggu, maka individu akan berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan kondisi fisik dengan memenuhi kebutuhan tersebut.
Faktor endogen, yang terdiri dari keluarga dan sekolah, keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dalam memberikan layanan pendidikan pada anak, oleh karena itu lingkungan keluarga sangat menentukan perkembangan anak. Dari anggota keluarga yaitu ayah, ibu dan saudaranya akan memperoleh gejala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Beberapa faktor yang bersumber dari keluarga adalah pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi, dan latar belakang sosial kebudayaan .
Pada dasarnya sekolah adalah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas mengembangkan semua potensi siswa secara optimal, namun pada kenyataannya dalam menghubungkan potensi siswa terkadang terdapat faktor-faktor yang sebenarnya jika dilakukan dengan baik dapat menunjang prestasi/hasil belajar siswa, akan tetapi kurang difungsikan pada tempatnya, maka justru dapat menghambat perkembangan para siswa untuk mencapai prestasi belajar di sekolah. Faktor-faktor tersebut adalah interaksi guru dan murid, standar belajar di atas ukuran, media yang digunakan kurikulum, keadaan sekolah, pelaksanaan disiplin, metode belajar, dan tugas-tugas serta layanan bimbingan karier pada siswa.
Menurut Slameto, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua yaitu : 1) Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam didalam diri individu siswa yang sedang belajar, dan 2) Faktor eksteren yaitu faktor yang berada di luar individu .
1. Faktor Intern
Adapun yang menjadi faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
a. Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b. Faktor psikologis terdiri dari faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan baik kelelahan jasmani maupun rohani.
2. Faktor Eksteren
a. Faktor keluarga, cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan murid, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung sekolah, metode belajar dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat juga merupakan faktor eksteren yang mempengaruhi belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keadaan siswa dalam masyarakat, mas media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Selain faktor yang telah diuraikan di atas lingkungan adalah merupakan faktor yang mempunyai peranan sangat penting dalam mendukung anak untuk meraih prestasi/hasil belajarnya, faktor ini juga bisa dikatakan faktor eksteren yaitu faktor yang datang dari luar anak tersebut. Yang termasuk faktor ini antara lain : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga
a. Faktor orang tua
Faktor orang tua merupkan faktor yang besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Orang tua dapat mendidik anak-anak dengan cara memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya, sebaliknya orang tua yang tidak mengindahkan pendidikan anaknya, acuh tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali tentu tidak akan berhasil dalan belajarnya.
Begitu pula orag tua yang memanjakan anak-anaknya, juga termasuk cara mendidik yangg kurang baik, anak manja biasanya sukar dipaksa untuk belajar atau ia dibiarkan saja, karena orang tua terlalu sayang pada anaknya.
Faktor lain yang ada hubungannya dengan faktor orang tua adalah hubungan orang tua dengan anak. Adapun orang tua dengan anak yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian yang disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman, dengan tujuan untuk memajukan belajar anak. Begitu juga contoh sikap yang baik dari orang tua sangat mempengaruhi belajar anak.
b. Faktor suasana rumah
Lingkungan keluarga yang lain dapat mempengaruhi usaha belajar anak dalam meraih prestasi belajar adalah faktor suasana rumah. Suasana rumah yang terlalu gaduh atau lebih ramai tidak akan memberikan anak untuk belajar dengan baik, misalnya rumah dengan keluarga besar atau banyak sekali penghuninya, begitu juga dengan suasana rumah yang selalu tegang, selalu banyak cekcok di antara anggota-anggotanya, anak akan merasa sedih, bingung dan dirundung kekecewaan serta tekanan batin yang terus menerus akibatnya kesempatan untuk belajar akan terganggu.
c. Faktor ekonomi keluarga
Faktor ekonomi keluarga banyak menentukan juga dalam belajar anak untuk meraih prestasi. Misalnya anak dari keluarga yang mampu dapat membeli alat sekolah dengan lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga yang miskin tidak dapat membeli alat-alat tersebut. Dengan alat yang serba tidak lengkap ini maka hati anak-anak menjadi kecewa, mundur, putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang sekali.

2. Lingkungan Sekolah.
Lingkungan sekolah kadang-kadang juga menjadi faktor hambatan bagi anak, yang termasuk dalam faktor ini adalah :
a. Cara penyajian pelajaran yang kurang baik, dalam hal ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang menguasai buku-buku pelajaran.
b. Hubungan guru dengan murid yang kurang harmonis, biasanya bila anak tersebut menyukai gurunya, akan suka pula pada pelajaran yang diberikan. Sebaliknya bila anak sudah membenci kepada gurunya atau ada hubungan yang kurang baik maka dia akan sukar menerima pelajaran tersebut.
c. Hubungan antara anak dengan anak yang kurang menyenangkan. Hal ini terjadi pada anak yang diasingkan atau dibenci oleh teman-temannya, sehingga anak yang dibenci ini akan mengalami tekanan batin yang bisa menghambat pelajaran.
d. Bahan ajaran yang terlalu tinggi di atas ukuran normal kemampuan anak.
e. Alat-alat belajar di sekolah yang kurang lengkap
f. Jam-jam pelajaran yang kurang baik, misalnya sekolah yang masuk siang dimana udara sangat panas mempunyai pengaruh untuk cepat merasa lelah.
3. Lingkunga Masyarakat
Lingkungan masyarakat termasuk lingkungan yang dapat menghambat kemajuan belajar anak :
a. Mas media, seperti : bioskop, radio, televisi, surat kabar, majalah dan sebagainya.
b. Teman bergaul yang memberikan pengaruh yang tidak baik. Orang tua sering terkejut bila tiba-tiba melihat anaknya yang belum cukup umur sembunyi-sembunyi merokok, mabuk-mabukan dan sebagainya.
c. Adanya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat, misalnya ada kegiatan organisasi, belajar pencak silat, belajar menari dan sebagainya. Jika kegiatan ini dilebih-lebihkan jelas akan menghambat belajar anak.
d. Corak kehidupan tetangga. Dalam hal ini dimaksudkan, apakah anak itu dalam lingkungan tetangga yang suka judi, atau lingkungan pedagang atau buruh dan sebagainya, sebab semua ini sangat mempengaruhi semangat belajar anak .

A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Sebagai langkah awal dalam penentuan metode penelitian adalah menentukan jenis penelitian, dengan demikian jenis penelitian yang diginakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah yang menggunakan tingkat pengukuran dalam suatu ciri tertentu .
Sedangkan menurut Farid Ali mengungkapkan hal yang hampir sama dengan pendapat di atas walaupun ia menggunakan istilah metode kuantitatif adalah suatu metode yang menggunkan keterangan melalui angka-angka, sehingga gejala-gejala penelitian diukur dengan menggunakan skala-skala .
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan angka-angka dan skala-skala tertentu yang akan diukur.
Sedangkan metode deskriptif menurut Zainal Arifin adalah penelitian yang berhubungan dengan masalah (yang ada pada saat sekarang), atau penelitian yang di rancang untuk meperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan .
Berpedoman dari pendapat di atas dapat di pahami bahwa: penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang berusaha mengungkapkan sesuatu yang menjadi dalam bentuk angka-angka dan melakukan pengukuran dengan menggunakan skala-skala tertentu dan berusaha menjelajahi kejadian-kejadian atau gejala-gejala yang terjadi pada saat sekarang dan menerangkan secara sistematis akan fakta dan ciri-ciri dari sifat populasi yang ada.

2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini juga ialah menggunakan pendekatan korelasional, menurut Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel lainnya .
Berangkat dari uraian di atas maka dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah ada pengaruh pemberian tugas jurnal terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 2 Wawo tahun ajaran 2009-2010.




3. Tempat dan waktu penelitian
Dalam dalam penelitian ini yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah di SMP Negeri 2 Wawo dengan waktu penelitian di laksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu mulai bulan januaril sampai bulan pebruari 2010.

4. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karaterikstik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajri dan kemudian ditarik kesimpulanya .
Selanjutnya pendapat lain mengatakan bahwa populasi keseluruhan objek penelitian .
Dari beberapa pendapat tersebut diatas, maka dapat disimbulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek/subyek tertentu yang ditetapkan oleh peneliti kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas SMP Negeri 2 Wawo yang berjumlah 40 orang siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut .
Senada dengan pendapat diatas bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti .
Dalam penelitian ini diambil 20% Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah merupakan wakil dari populasi yang ada. Sehingga dalam penelitian ini diambil 20%, yaitu penulis mengikuti pendapatnya suharsimi arikunto, apabila subjeknya lebih dari 100 maka diambil sebagian sekitar 10%-15% atau 20%-25% dan apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua .
Dalam penelitian ini adalah merupakan penelitian populasi. Hal ini juga adalah mengacu pada pendapat di atas. Karena jumlah populasi yang ada kurang dari seratus, yaitu sebanyak 40 orang siswa.

5. Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, maka secara metodelogis ada 3 (tiga) macam tekhnik pengumpulan data yang digunakan diantaranya:
a. Obervasi
Observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melaui pengamatan yang disertai pencatatan suatu keadaan terhadap objek sasaran 10.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis/pengamatan dan ingatan .
Dari pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan ingatan serta disertai dengan pencatatan-pencatatan.
b. Wawancara
Interviuw yang juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviuwer) .
Ahli lain mengatalan bahwa, Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data melalui proses tanya jawab secara lisan yang berlangsung searah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang melakukan wawancara dan jawaban datang dari pihak yang diwawancarai .
Dari pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah tekhnik pengumpulan data melalui proses tanya jawab dengan nara sumber dengan menggunakan pedoman wawancara secara lengkap maupun tidak disertai dengan pedoman yang telah disusun secara sistematis.



c. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan, literatur-literatur yang relevansi dengan tujuan penelitian .

Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya .
Dari pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa studi dokumentasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan atau buku-buku yang relevansi dengan tujuan peneliti.
d. Tes
Tes adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti .
Ahli lain mengatakan bahwa tes adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis, kepada responden untuk dijawabnya .
Berangkat dari mendapat di atas metode tes adalah suatu metode yang diberikan kepada responden untuk dijawab berupa pertanyaan atau penyataan yang disusun sedemikian rupa oleh peneliti.
Metode ini digunakan untuk mengetahui data tentang Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian tugas jurnal terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 2 Wawo tahun ajaran 2009-2010.

6. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :


t = X1 - X2
fo
1 + 1
n1 + n2


Keterangan :
t = Harga t
X1 = Jumlah sebelum diberi tes
X2 = Jumlah setelah diberi tes

n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2







I. Daftar Bacaan Sementara.
Sebagai gambaran dari isi skripsi ini maka di bawah ini akan kami uraikan daftar bacaan sementara sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masakah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasiomal, dan daftar bacaan sementara.
BAB II : Kajian pustaka ialah membahas tentang pemberian tugas jurnal terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 2 Wawo tahun ajaran 2009-2010.
BAB III : Metode penelitian yang berisikan desain dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, tehnik pengumpulan data , instrument penelitian dan analisa data.
BAB IV : Hasil penelitian yang berisikan hasil penelitian dan pemebahasan.
BAB V : Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.


















DAFTAR PUSTAKA



Ahmad Usman, Metodelogi Penelitian (Aplikasi Dalam Bidang Pendidikan dan Sosial). Staim Bima. Tahun 2006.

Abu Ahmadi Dan Joko P. Strategi Belajar Mengajar. CV Putaka Setia jakarta. Tahun 1997.

Cholid Narbuko. Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Tahun 2005.

Hasibuan J.J. Proses Belajar Mengajar. Bandung Tarsito. Tahun 1995.

Khadijah. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa, Skripsi STKIP Bima. Tahun 2002.

Murni. Pengaruh Pemberian Metode Ceramah terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas II di SMA 4 Kota Bima. STKIP Bima. Tahun 2005.

Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara Jakarta. Tahun 2005.

Syaifu Bahri Djamara. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional. Surabaya. Tahun 1994.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Renika Cipta.Jakarta. 2006.

Sugiyono. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D ). Alfabeta. Bandung. 2006.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Tahun 2003.

Soewandi Kartawijaja. Pendidikan Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Persada Jakarta. Tahun 1999.

W. Gulo. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Tahun 2003.

Wingkel WS. Psikologi Pengajaran. PT gramedia Jakarta. Tahun 1987.

YD. Gunarsah. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prstasi Belajar Siswa. PT Remaja Rosdakarya Bandung. Jakarta. 2003.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Umbara Jakarta. Tahun 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar